JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menegaskan pentingnya peran warga desa dalam melindungi wilayahnya dari penyalahgunaan narkoba melalui program Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar).
“Kita perlu melindungi Desa dari bahaya narkoba. Oleh karena itu program Desa Bersinar harus terus digaungkan,” ujar Mendes Yandri, dikutip di Jakarta, Senin. Pernyataan ini disampaikan saat ia menghadiri Festival Kampung Adat Cikondang di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Mendes, kesadaran kolektif warga desa menjadi kunci suksesnya program ini. Dengan partisipasi aktif masyarakat, desa tidak hanya terlindungi dari bahaya narkoba, tetapi juga dapat berkembang menjadi komunitas yang produktif dan mandiri.
Potensi Desa untuk Pariwisata dan Ekonomi
Selain menekankan pentingnya program Bersinar, Mendes Yandri juga menyoroti potensi Kampung Adat Cikondang sebagai desa wisata. “Kampung Adat Cikondang memiliki pemandangan yang indah dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata,” jelasnya.
Mendes menegaskan bahwa pembangunan desa tidak hanya fokus pada keamanan dan kesehatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi berbasis lokal. Hal ini sejalan dengan program Astacita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Lumbung Pangan Desa sebagai Kearifan Lokal
Salah satu inisiatif yang digagas Kemendes PDT adalah Lumbung Kesejahteraan Rakyat atau Lumbung Pangan Desa. Mendes Yandri menjelaskan bahwa lumbung pangan merupakan kearifan lokal yang penting untuk dilestarikan dan dikembangkan di seluruh desa Indonesia.
“Mari, kita mulai Lumbung Pangan Desa di Indonesia dari Desa Adat Cikondang,” ajaknya. Program ini menjadi salah satu dari 12 Rencana Aksi Kemendes PDT, yang berfokus pada swasembada pangan dan ketahanan ekonomi desa.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk lumbung pangan, desa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pokok warganya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Program ini juga menjadi bentuk pemberdayaan yang mengedepankan partisipasi masyarakat dan pemanfaatan potensi lokal secara optimal.
Partisipasi Warga dalam Program Pemerintah
Mendes Yandri menekankan bahwa keberhasilan berbagai program pemerintah di desa sangat bergantung pada partisipasi warga. Program-program tersebut mencakup Koperasi Desa Merah Putih, Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Sekolah Rakyat.
Ia mendorong warga desa untuk terlibat aktif, terutama dalam menyiapkan bahan baku untuk MBG, seperti telur, beras, dan ikan. “Jika desa jadi penyuplai bahan baku untuk MBG akan membuat desa bangkit dari sisi ekonomi,” kata Mendes.
Langkah ini diyakini akan memberikan efek ekonomi langsung bagi warga desa, meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong pertumbuhan usaha lokal. Dengan keterlibatan masyarakat, program-program pemerintah bisa berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Menguatkan Pendidikan dan Literasi Desa
Selain aspek ekonomi, Mendes menekankan pentingnya pendidikan dan literasi di desa. Program Sekolah Rakyat yang digagas Kemendes PDT menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan kemampuan anak-anak desa sejak dini.
Partisipasi masyarakat dalam pendidikan, baik melalui penyediaan fasilitas maupun dukungan kegiatan belajar, akan memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan desa. Hal ini sejalan dengan visi Kemendes PDT untuk membangun desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing.
Sinergi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan
Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan berbagai program. Mendes Yandri menekankan bahwa pemberdayaan desa tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan dukungan lintas sektor.
Dengan dukungan warga desa terhadap program Bersinar, Lumbung Pangan, dan MBG, desa bisa menjadi model pembangunan yang aman dari narkoba sekaligus produktif secara ekonomi. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah dan masyarakat bisa menciptakan desa yang sehat, sejahtera, dan berkelanjutan.
Desa sebagai Pusat Kesejahteraan dan Perlindungan
Mendes PDT menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa desa merupakan ujung tombak pembangunan nasional. Perlindungan terhadap narkoba, peningkatan kesejahteraan melalui program pangan dan ekonomi lokal, serta penguatan pendidikan menjadi fondasi penting untuk pembangunan desa.
“Kesejahteraan yang dimulai dari desa akan mendorong pemerataan ekonomi dan memperkuat masyarakat dari akar,” kata Yandri Susanto. Dengan kolaborasi aktif warga desa dan pemerintah, desa-desa Indonesia diharapkan bisa menjadi lingkungan yang aman, produktif, dan mandiri.